#NTMS 1 Muharram 1437 “Tangan VS Hati”


Ingatlah bahwa ada dua tempat untuk menyimpan sesuatu: di tangan atau di hati. Di mana kita menyimpan karunia-karunia itu? Sebuah karunia tidak disimpan di hati. Karunia disimpan di tangan. Jadi, ketika karunia itu diambil, rasa kehilangannya menimbulkan kepedihan di tangan – bukan di hati. (Yasmin Mogahed)

Tangan vs hati

Terkadang saya merasa lucu saat menyadari sebuah rasa sakit akan kehilangan. Dan mencoba membandingkan dengan rasa sakit yang sebelum-sebelumnya saya alami. Saya bergumam, mengapa rasa sakit ketika kehilangan hal yang sifatnya non fisik, seperti kasih sayang, kepercayaan, atau kesempatan,  lebih lama bertahan dibandingkan kehilangan hal yang fisik, seperti uang, barang elektronik, atau makanan, yang lebih mudah sembuh. Apakah itu berlaku pada semua?

Ternyata tidak. Ada sebagian orang yang mengalami sebaliknya. Entah apa yang menyebabkan kondisi terbalik seperti itu pada mereka. Yang jelas, bagi kita semua, pertanyaannya sama, di mana kita meletakkan hal yang hilang tersebut pada diri kita?

Saat meletakkan sesuatu hal di tangan, ada pandangan mata, pendengaran, dan lisan yang mengontrolnya. Mengecek kondisi hal tersebut, memastikan bahwa ia masih dalam genggaman tangan kita. Saat meletakkannya di hati, indera apa yang bisa mengontrol? Saya rasa tidak ada, karena hati sifatnya non fisik, ruhlah yang berbicara, bukan lagi indera yang nampak.

Tangan atau hati, adalah pilihan tempat yang akan dipertanggungjawabkan kelak. Ingatlah, sesuatu yang hidup di hati bisa mengendalikan kita, namun sesuatu yang hidup di tangan bisa dikendalikan oleh kemampuan kita.

Letakkanlah dunia di tanganmu, dan akhirat di hatimu. (Sahabat Umar bin Khatab radiyyallahu ‘anhu)

Leave a comment